Senin, 17 Februari 2014

Alat Bantu Pasutri

Bismillah,

Artikel ini bisa dikatakan cukup ‘berbahaya’ mengingat topik yg ditampilkan hanya layak untuk dikonsumsi oleh orang dewasa (dan/atau yg sudah menikah). Namun,artikel ini harus tetap dibuat dan dipublikasikan untuk mencegah hal-hal yg tidak diinginkan/perbuatan dosa.
Banyak dari saudara kita bertanya tentang hukum menggunakan alat bantu seks atau bahasa lebih halusnya alat bantu pasutri. Tujuannya jelas, untuk mencapai kepuasan seksual (yg barangkali tidak didapat dari pasangannya). Atau bisa jadi dilakukan oleh orang2 single. Mungkin mereka berpikir daripada berzina (dengan orang) yg bisa berakibat kehamilan, lebih baik melakukan dengan alat bantu (dildo, vibrator, atau semacamnya).
Berdasarkan referensi yg saya dapatkan, penggunaan alat bantu pasutri SEBAIKNYA DIHINDARI, namun ada juga yg meng-HARAM-kan.
Alasan saya menggunakan istilah dihindari: karena penggunaan alat ini bisa dikatakan tidak berbeda dengan masturbasi atau onani, meski tidak dilakukan sendiri. Namun intinya, perilaku ini sama2 tidak sesuai dengan fitrah manusia dan tujuan adanya hubungan seksual yakni sebagai penyaluran hasrat seksual (yang sah) dan dilakukan secara berpasangan (beda kelamin, tentunya).
Pernyataan saya merujuk pada Al Mu’minun(23):5-7,”dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, — kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. — Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.“
Dari ayat di atas, jelas bahwa hanya kepada pasangannya (baik itu istri atau budak) seorang lelaki (suami) boleh menyalurkan hasrat seksualnya.
“Tapi, selaku istri, saya tidak memperoleh kepuasan dari suami, sehingga saya menggunakan alat bantu pasutri (dildo/vibrator).”
“Setidaknya kalo dg dildo, saya tidak perlu berzina dengan laki2 lain.”
Ada yg beralasan seperti di atas. Ada dilema juga membaca alasan2 di atas. Namun, kita mesti pikirkan efek jangka panjangnya. Jika ternyata dildo dirasa bisa lebih memuaskan dari suaminya, bagaimana jika ternyata si istri tidak tertarik lagi (secara seksual) kepada suaminya?
Alih-alih berhubungan seks dengan suaminya (yg insya ALLOH dinilai sebagai ibadah), karena alasan suaminya tidak bisa memuaskan dirinya, si istri akhirnya lebih memilih dildo dan vibrator. Naudzubillah.
Kita juga bisa merujuk pada ayat “dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, — dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS An Najm(53):45-56)

Lantas bagaimana solusinya?

1. Jika anda masih single dan punya hasrat seksual yg tinggi, ya solusi yg paling benar adalah menikah! 
2. Jika anda sudah bersuami, tapi merasa kurang puas usai berhubungan seks dengan suami, ada baiknya anda bicara langsung dengan suami,komunikasikan dengan baik dengan mencari solusinya bersama2.
3. Jika anda seorang janda, tetap tidak disarankan menggunakan alat bantu seks (dildo, vibrator) untuk memuaskan hasrat seksual anda.
Bagi Pasutri yang beriman dan Anti Alat Bantu Pasutri ,kami berikan solusi yang insya Allah tepat dan aman tanpa efek samping.
Kami hadirkan produk-produk herbal berkhasiat dan bermutu tinggi dengan harga yang terjangkau.
Toko Pasutri Murah kami membuka peluang bagi Reseller,grosir yang ingin menjual kembali produk kami dengan keuntungan yang menggiurkan. Produk kami antara lain :
arabian cream obat ejakulasi dini
gambir serawak obatkuat
madu peyubur kandungan al mabruroh
pembesar penis  enlargement natural oil
crystal-x obat keputihan
beauty mellons pembesar payudara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar